Jurus Jitu Menjaga Kesehatan Mental dengan Menulis

No comments



Menjaga kesehatan mental dengan menulis, emang bisa? ya bisa dong. Apalagi sebagai seorang perempuan, yang hampir setiap hari memendam rasa kesal yang kadang tidak tahu mau kemana menyalurkan keresahan hatinya maka sebaiknya bisa menyakurkannya dengan menulis agar terasa lega di dalam hatinya. 

hal yang jarang diketahui oleh semua orang bahwa, ternyata menulis itu memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan mental. padahal hal ini banyak dilakukan oleh para ahli kejiwaan. seperti menggunakan catatan harian, kuesioner, jurnal, dan bentuk tulisan lainnya untuk membantu seseorang sembuh dari stres dan trauma. 

Seringkali kita banyak menghakimi ibu-ibu yang sudah terasa penat dengan kehidupannya hingga  menuliskan di status sosial  medianya dengan menyebutkan.

 "Lebai amat sih, hal begitu kog dibuat status." 

Padahal kita semua  tidak pernah tahu masalah apa sih yang hadapi sampai harus menuliskan status itu di sosmednya. Banyak orang yang melakukan Expressive writing yakni sebagai curahan hati alias curhat disebut sebagai membuka aib. Padahal hal tersebut mungkin lebih baik daripada dipendam sendiri, yang malah berakibat menjadi penyakit hati, jantung serta depresi berkepanjangan  

Sebenarnya banyak peneliti yang akhirnya melakukan studi tentang manfaat menulis bagi kesehatan mental. Berdasarkan berbagai penelitian tersebut, banyak sekali manfaat menulis yang perlu kita ketahui. Diantaranya sebagai berikut. 

1.  Melegakan Perasaan dan Meningkatkan Suasana Hati

Manfaat menulis yang pertama adalah dapat melegakan perasaan hati. Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah dalam sebuah penelitian bahwa semakin spesifik seseorang menuliskan tentang sesuatu, maka akan semakin lega juga perasaan yang dirasakan oleh seseorang tersebut.

Percayalah Seseorang yang sering menuliskan perasaan hatinya akan merasakan lega atas kejadian buruk yang dialaminya dan segera dapat keluar dari pengalaman traumatis hidupnya. 

Tak melulu harus menuliskan kesedihan, bahkan penulisan yang bahagia juga dapat membuat aura positif kian menyebar. Dengan penulisan ekspresif peristiwa positif yang membahagiakan. Hasil yang didapatkannya cukup mengejutkan, yaitu dengan menulis hal-hal positif di hidup selama 20 menit per harinya selama tiga hari berturut-turut, dapat meningkatkan suasana hati yang positif bahkan setelah tiga bulan berlalu.

Selain itu, kebiasaan menulis juga baik untuk meningkatkan daya ingat dan kita jadi terhindar dari penyakit pikun di masa tua nanti. Menulis ekspresif bisa dilakukan dalam bentuk yang bermacam-macam, salah satunya adalah dengan menuliskan rasa syukur terhadap sesuatu yang telah dialami dan dilewati. Kebersyukuran tersebut dapat berpengaruh dalam meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.

2. Meredakan Kecemasan yang Ada

Manfaat menulis lainnya yang sangat mengesankan adalah dapat meredakan kecemasan di dalam hati. Sejak lama, menulis memang dipercaya dapat meredakan kecemasan dan menghilangkan rasa stres, 

karena menulis secara ekspresif dapat mengurangi perasaan khawatir dan menjauhkan seseorang dari pikiran buruk yang berlebihan atau dalam istilah gaul saat ini dikenal dengan nama overthinking (OVT). 

Beberapa orang yang sering merasakan kecemasan bisa mulai menulis secara rutin untuk mendapatkan salah satu manfaat menulis ini. Terutama bagi seseorang yang memiliki pekerjaan berat dan juga penuh tekanan. Dengan menulis ekspresif, kita bisa merasakan perasaan yang lebih baik, serta dapat berpikir dengan menggunakan kepala dingin dan perasaan yang lebih tenang.

3. Meningkatkan Kreativitas Diri

Dalam hidup ini banyak hal yang mengungkapkan bahwa jika kita mencatat mimpi-mimpi yang kita miliki ternyata hal tersebut dapat meningkatkan kreativitas diri. Selain menjadi pemikiran kreatif menjadi berkembang, menuliskan jurnal tentang mimpi juga dapat membuka wawasan kita tentang pikiran alam bawah sadar yang tidak jarang menjadi topik yang menarik.

4. Membantu Mencapai Tujuan Hidup

Pernah nggak kalian ingat bahwa sebuah tujuan hidup terkedang terwujudkan kembali setelah seseoorang menuliskan tujuan hidup dalam bentuk tulisan. Jadi ternyata dengan menuliskannya dapat berpeluang lebih besar untuk mewujudkannya dibandingkan dengan orang yang tidak menuliskannya.

5. Membuat Tidur Menjadi Lebih Nyenyak

Suatu eksperimen yang dilakukan di New Zealand, mengemukakan bahwa peserta penelitian yang menuliskan pengalaman traumatis mereka selama 20 menit dalam sehari memiliki waktu tidur yang lebih sehat, yaitu selama 7-8 jam dibandingkan dengan peserta yang tidak menuliskannya.

6. Membantu Kita Mudah Memaafkan

Memaafkan bukan merupakan suatu hal yang sederhana untuk dilakukan, apalagi jika kita sudah terlanjur terluka terlalu dalam. Nah, menulis ekspresif ternyata juga dapat berperan dalam proses memaafkan.

 7. Mengurangi Rasa Stres yang Berkepanjangan

Stres yang berlebihan dapat merusak kesehatan fisik, mental, dan emosional Anda. Untuk mengurangi masalah ini, cobalah menulis.Secara tidak langsung menulis bisa mengurai "benang kusut" yang ada dalam pikiran. Hal ini membantu Anda dalam mengurangi overthinking. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menulis selama 15-20 menit sehari selama empat bulan sudah cukup untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi hati.

8. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Menulis bisa memperkuat kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terkena penyakit tertentu. Orang yang terbiasa menulis secara ekspresif tentang yang ia rasakan dapat bantu memperkuat sel-sel kekebalan tubuh. Bahkan, menulis juga bisa mengurangi gejala asma dan rheumatoid arthritis. Selain itu, menulis mampu meningkatkan fungsi hati dan paru-paru.

9. Mengasah Memori

Manfaat berikutnya dari menulis adalah mengasah kemampuan otak dalam mengingat. Tidak hanya meningkatkan memori dan pemahaman, menulis juga bisa mengasah kemampuan kognitif Anda. Perkembangan kognitif adalah kemampuan seseorang dalam berpikir dan mengolah informasi yang cukup rumit. Di sisi lain, menulis diyakini dapat menurunkan level stres. Hasilnya cukup positif, yakni daya ingat mereka meningkat begitu juga dengan fungsi kecerdasan lainnya.

10. Meningkatkan Mood

Hal ini mungkin sudah banyak diketahui, dengan menulis Anda dapat mengembalikan suasana hati dan memperbaiki mood. Selain itu, menulis bisa menjadi sarana untuk jujur kepada diri sendiri, sarana untuk membicarakan hal-hal positif kepada diri sendiri, atau sarana untuk menuliskan hal-hal apa saja yang perlu Anda perbaiki. Dengan menulis, Anda memiliki bukti fisik dan bisa digunakan sebagai pengontrol perasaan.

11. Meningkatkan Kesehatan Emosional

Menulis memiliki manfaat untuk kesehatan emosional karena mampu membantu otak mengatur emosi dalam diri. Emosi tidak hanya amarah, tetapi juga rasa bahagia dan sedih. Saat seseorang menuliskan yang ia rasakan, ia akan merasa lega sehingga tidak ada lagi sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.

Sebuah studi menyebutkan bahwa dengan menuliskan pengalaman traumatis tentang luka di hati yang lengkap dengan detailnya, seperti emosi apa yang dialami dari peristiwa tersebut, hingga apa yang menghalangi untuk memaafkan orang yang terlibat di dalamnya, ternyata mampu untuk membantu seseorang dalam memproses luka yang dirasakan. Dan memudahkan membuka hati untuk memaafkan kejadian yang terjadi maupun pelaku yang ada di kejadian tersebut.

12. Membantu Kita Terhindar dari Gejala Depresi

Gortner bersama Pennebaker meneliti tentang efek menulis ekspresif selama tiga hari pada sejumlah mahasiswa yang sering terjebak di situasi ruminasi. Dalam istilah psikologi, ruminasi dijelaskan sebagai sebuah situasi di mana penderitanya sulit untuk mengubur kenangan pahit yang dialaminya. Alih-alih melupakan, kenangan tersebut malah terus menerus terngiang di pikiran dan menimbulkan emosi negatif. Dan pada akhirnya, tubuh akan meresponsnya sebagai stres. menulis ekspresif berhasil menurunkan gejala depresi mereka.

Begitu banyaknya manfaat menulis yang ternyata bisa kita dapatkan. Jadi, mulai sekarang biasakan menulis supaya dapat manfaatnya, yuk! Tidak perlu susah-susah untuk mulai menulis curahan hati, karena tidak ada aturan baku dalam penulisan ekspresif, kita juga tidak perlu memerhatikan ejaan atau tata bahasa layaknya menulis jurnal kok.




No comments