Judul Lagu yang Menginspirasi Terus Semangat

No comments

 



Sebagai Mom Blogger, saya memiliki beberapa judul lagu yang menginspirasi. Ada yang dari negeri Jiran yang tentu saja menggunakan bahasa melayu, campur sari yang tentu saja menggunakan bahasa jawa, pop biasa yang menggunakan bahasa Indonesia ataupun malah yang menggunakan bahasa inggris.

Begitu banyaknya lagu-lagu yang menginspirasi saya, meski dulu beberapa tahun yang lalu sempat saya tinggalkan. Saya meninggalkan mendengarkan music karena setiap lagu yang saya dengarkan mengingatkan saya akan beberapa kisah dibaliknya. Mungkin saja saya hanya baper. Namun pernah saya sampai benar-benar terisak-isak mendengarkannya.

Usut punya usut ternyata saya salah memilih genre lagu. Seharusnya saya memilih lagu-lagu yang bakal menginspirasi saya agar tetap semangat. Seperti contohnya


1.Manusia Kuat -Tulus.


Kehidupan kita memang tidak selamanya dapat berjalan dengan mulus. Di tengah jalan sudah pasti ada yang menghambatnya, terkadang tak sadar harapan yang membumbung tinggipun harus jatuh terhempas. Namun selama di hati ada semangat yang berkobar di dalam hati pasti semuanya bisa didapatkan kembali. Seperti beberapa potongan lirik ini pasti akan membuat semangat lagi

Kau bisa merebut senyumku

Tapi sungguh tak kan lama

Kau bisa merobek hatiku

Tapi aku tahu obatnya

 

Manusia-manusia kuat itu kita

Jiwa-jiwa yang kuat itu kita

 

2. Rehat – Kunto Aji

Merasakan hidup tak lagi berwarna hingga enggan hidup lagi (ops). Down, jatuh di titik terendah, memang sangat tidak enak. Tapi yang harus kamu tahu kamu tidak sendirian lho. Ada banyak orang di dunia ini yang sebenarnya merasakan hal yang sama namun bedanya ada beberapa orang yang tidak menampakannya dan bersikap seolah baik-baik saja.

Tenang, tarik nafas dalam-dalam, yang perlu kamu lakukan hanya rehat. Yups rehat sejenak dari semua ambisimu. Tenangkan hatimu.

Tenangkan hati

Semua ini bukan salahmu

Jangan berhenti

Yang kau takutkan tak kan terjadi

 

Percayalah, terkadang kita terbelenggu oleh ketakutan-ketakutan yang terkadang memang belum tentu terjadi. Yang terjadi ya terjadilah. Begitu mantra yang selalu saya ucapkan ketika dalam keadaan terpojok dan nggak menemukan jalan keluar. Karena terkadang sebaik dan seberusaha apapun kalau memang keadaan tidak berpihak pada kita, tetap saja kita terperangkap di dalamnya.

 

3. Jangan menyerah - d’Masiv


Lagu  d’Masiv “Jangan Menyerah” ini dulu sempat menjadi mars dalam hidup saya agar terus semangat. Apalagi dulu sempat hits banget ya dimana-mana. Bener-bener gokil lagu yang diciptakan oleh Rian yang merupakan vocalis band nya ini . Beneran lagu yang menginspirasi jutaan orang di Indonesia rasanya. Karena nggak hanya orang dewasa yang menyukainya. Bahkan anak kecil serta orang-orang yang sudah lanjut usia juga tetep suka. Ibunda saya termasuk yang menyukainya juga.

Yups, di dunia ini siapa sih yang dapat terlahir dengan sempurna? Setiap manusia tentu ada kekurangannya masing-masing. Jangan pernah menyesali segalanya yang telah terjadi. Siapapun itu  pasti pernah mendapatkan cobaan yang berat.

Syukuri apa yang ada, Hidup adalah Anugerah

Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik

Tuhan pastikan menunjukan kebesaran dan kuassanya

Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa….

Jangan menyerah… jangan menyerah …. Jangan meyerah …

 

Penutup

Demikian tiga pilihan lagu yang sangat menginspirasi dalam hidup saya. Yang mengajarkan saya untuk terus kuat dan tak menyerah dengan keadaan yang ada. Berhenti sejenak its oke, karena setiap manusia butuh jeda. Namun setelah itu harus segera bangkit dan mengejar ketertinggalan yang ada

 

Siti Salamah, Bersama Waste Solution Hub Membawa Pemulung ke Strata Sosial Lebih Tinggi

No comments

 


Siti Salamah, Bersama Waste Solution Hub Membawa Pemulung ke Strata Sosial Lebih Tinggi

Masalah sampah menjadi persoalan hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Tangerang. Hampir 8 ton sampah diproduksi setiap hari yang harus segera mendapat penanganan terintegrasi sehingga tidak membawa efek sosial berkelanjutan.

Di tengah tumpukan sampah tersebut hidup ribuan keluarga yang menggantungkan mata pencaharian sebagai pemulung. Karena keterbatasan ekonomi, bukan hanya pemenuhan kebutuhan hidup yang minim, tetapi juga tingkat pendidikan anak-anaknya. Bahkan banyak yang di antara mereka tidak bisa mengenyam pendidikan formal.

Persoalan anak pemulung ini jika tidak ditangani bisa berdampak panjang pada kualitas generasi berikutnya. Melihat masalah ini, mengundang rasa prihatin dari seorang perempuan bernama Siti Salamah. Awalnya, beliau melakukan langkah seorang diri, yaitu memberikan pendidikan non formal kepada anak-anak tersebut dengan belajar agama.

Menurut Siti Salamah, bekal agama ini sangat penting untuk membangun karakter anak-anak sehingga mempunyai masa depan yang lebih baik. Berawal dari pendidikan yang semula bernama Taman Maghrib Mengaji kemudian berubah nama menjadi Rumah Pohon, Siti ikut dalam berbagai pengembangan masyarakat.

Ide dari Siti Salamah mendapat sambutan baik dari teman-temannya yang ikut bergabung. Kemudian mereka melakukan pendampingan kepada ibu-ibu pemulung agar bisa lebih mandiri dan mempunyai daya saing. Siti Salamah berprinsip bahwa pemulung harus mandiri dan mengubah stigma negatif dengan menaikkan taraf hidup dari terpinggirkan dan termarjinalkan.

Langkah kecil yang dilakukan Siti Salamah mulai tahun 2015 ini terus berkembang, sampai pada tahun 2018 mulai mendirikan Waste Solution Hub dengan salah satu program solusi sampah terintegrasi.

Sistem kerja yang dilakukan mampu mengangkat perekonomian pemulung. Jika sebelumnya, dari hasil memungut sampah plastik setiap kg mendapat uang Rp2 ribu, dengan memutus rantai penjualan sampai langsung ke pelaku industri pengolahan. Hasilnya setiap kg pemulung bisa mendapatkan uang sampai Rp5 ribu. Tentu selisih yang cukup besar.

Waste Solution Hub, Program Tepat Sasaran untuk Mengangkat Ekonomi Pemulung

Karena mampu memutus rantai penjualan sampah langsung ke pengusaha dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar, mampu meningkatkan ekonomi keluarga tersebut. Program yang dilaksanakan pada Waste Solution Hub sangat beragam dan bekerja sama dengan multi pihak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa.

Bukan hanya dari sisi pendapatan, secara sosial taraf hidup pemulung juga meningkat karena bertambahnya pengetahuan dan keterampilan yang diberikan secara gratis. Dengan program pelatihan yang insentif, keluarga pemulung bisa lebih kreatif, terampil dan mempunyai peluang usaha yang lebih banyak.

Dengan bertambahnya waktu, Waste Solution Hub melayani lebih banyak keluarga pemulung. Tercatat sampai saat ini ada lebih dari 23.000 yang mengakses dan mendapatkan pelayanan. Program yang tersedia ada 10 proyek yang semuanya aplikatif. Sedangkan jumlah pemulung yang mendapat pendampingan sebanyak 1.200.

Siti Salamah bersama Waste Hub terus mengedukasi dan memberikan pendampingan. Targetnya bisa melayani 10.000 pemulung dengan meningkatkan pendapatan sampai 100%, memproses 1.000 ton sampah per hari dan menghasilkan 1.000 produk daur ulang. Selain itu juga mempunyai target 10 lokasi pusat daur ulang dan pembelajaran yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sustainable Development Goals Indonesia

Apa yang dilakukan Siti Salamah bersama teman-temannya yang kini berjumlah 60 orang di Waste Solution Hub bukan hanya mampu mengatasi masalah penumpukan sampah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk yang lebih berguna. Bahkan mendekati zero waste.

Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals yang ingin dicapai oleh Indonesia. Meski awalnya hanya merupakan langkah kecil yang terilhami oleh kondisi anak-anak pemulung yang kurang mendapat kesempatan belajar, kini program yang dijalankan Siti Salamah mempunyai manfaat yang luar biasa.

Setiap hari ribuan pemulung mendapatkan kesempatan mendapat penghasilan lebih tinggi, mampu mengurangi penumpukan sampah dan memutus kemungkinan terjadinya masalah sosial di kemudian hari.

Hal ini yang membawanya mendapatkan Satu Indonesia Award yang merupakan anugerah dari Astra untuk generasi muda yang mampu membawa perubahan lingkungan sekitar. Jika Siti Salamah bisa berkontribusi pada lingkungan, maka kita pun bisa.

Di sekitar kita masih terdapat banyak persoalan yang sampai saat ini belum mendapatkan solusi. Kini saatnya kita turut andil menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan Indonesia.


Strategi Digital Campaign IDN Creative Pasca Pandemi

No comments

 



Pandemi, siapa sih yang mau? tapi mau tak mau memang harus kita hadapi bukan? Dan ini sudah  terjadi dua tahun lalu. Bagaimanapun hal itu telah hampir mengubah semua gaya hidup masyarakat kita. Saya sendiri termasuk yang menerima imbas dari adanya perubahan gaya hidup ini. Saya yang dulunya bisa dikatakan  jarang bersentuhan dengan dunia digital, sekarang mau tidak mau saya harus belajar atau lebih tepatnya dipaksa untuk memahami segala aktivitas di ranah dunia digital ini.


Meski perlahan, tertatih bilang orang namun kini bisa. Salah satu contoh di toko offline saya, yang berada di Plaza Bunsay. Semenjak  2 tahun lalu berusaha mengembangkan pemasaran secara digital. Namun jika tidak mau berubah sudah pasti akan tergerus zaman. Orang-orang sudah mulai malas belanja offline. Mereka lebih menginginkan belanja online tanpa perlu repot-repot keluar rumah. 


Hal itu pula yang sebenarnya dilakukan oleh IDN Creative sebagai bagian dari unit bisnis IDN Media.  Yang mana berbentuk agensi digital yang juga menjadikan digital marketing sebagai bentuk kampanye. Untuk saat ini  digital marketing memang merupakan bentuk pemasaran yang cukup efektif. Hal ini dikarenakan digital marketing memang semakin diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan dan efektivitasnya cenderung lebih meningkat dari tahun ke tahun. 


Kampanye digital yang kini semakin intens beredar di masyarakat tentu saja akan memengaruhi pola pikir masyarakat sebagai konsumen.  Sehingga nantinya mau tak mau  akan berpengaruhi terhadap keputusan konsumen dalam membeli barang atau menggunakan jasa tertentu. 


Pandemi 2 tahun lalu tidak selamanya ada di dunia ini.  Teknologi kesehatan yang semakin maju sudah pasti akan semakin mempercepat pandemi berakhir. Sama seperti halnya saat ini dimana tahun 2022 pandemi sudah bisa dibilang dinyatakan berakhir sehingga masyarakat pun dapat kembali beraktivitas di luar ruangan tanpa harus memakai masker, mengukur suhu tubuh dll.


Tetapi, permasalahan yang kini  kembali muncul adalah manakala pandemi sudah berakhir namun campaign digital masih harus tetap dilaksanakan pasca pandemi. Bagaimanakah caranya agar campaign digital tersebut sukses dapat diterima di masyarakat serta pesan yang tersampaikan dapat berhasil memuaskan dari sisi brand produk atau jasa maupun konsumen.


Pada kesempatan ini IDN Creative akan memberikan pandangan ataupun insight mengenai perubahan pola konsumsi konten di masyarakat Indonesia beserta strategi jitu yang ada agar bisa menyukseskan kampanye digital baik dari segi brand dan juga konsumen. Berikut ini strategi yang dapat dijalankan oleh IDN Creative:





1. Membuat Campaign Unik Untuk Menarik Minat Masyarakat Kita.


Pandemi yang terjadi 2 tahun yang lalu tentu saja membawa perubahan yang signifikan terutama dalam hal daya beli masyarakat. Yups, tepat sekali sudah pasti secara tidak langsung, pandemi memang menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat kita karena menurunnya kondisi perekonomian. 


Hal inilah yang kini menjadi tantangan bagi marketers untuk dapat menjalankan campaign yang unik dan tentu dapat menarik hati masyarakat. Sudah pasti hasil akhirnya adalah agar masyarakat membeli atau menggunakan produk atau jasa yang saat ini sedang dipasarkan.


Selama masa pandemi semua masyarakat dihimbau untuk dapat terus berada di dalam rumah. Hal ini bertujuan untuk menghindari diri dari paparan virus apabila terlalu sering berada di luar rumah. Tentu saja ini sebenarnya yang menyebabkan penggunaan smartphone mulai meningkat selama pandemi. Anastasia Desire sebagai Copy Editor IDN Creative mengungkapkan bahwa IDN Creative sebagai marketers pun harus dapat beradaptasi dengan hal ini.


Menurut Anastasia Desire, semakin unik sebuah campaign dibuat, maka akan semakin banyak masyarakat yang penasaran, membeli bahkan secara sukarela melakukan share atas konten campaign tersebut di media sosial yang mereka miliki. Konten yang mengandung topik jokes (lelucon) dan entertainment (hiburan) merupakan dua topik yang sebaiknya digunakan dalam membuat digital campaign.


2. Fleksibilitas Dalam Bekerja 


IDN Creative merupakan suatu agensi digital dimana merupakan salah satu unit bisnis dari IDN Media. IDN Creative sendiri mulai menawarkan one-stop solution dalam memenuhi kebutuhan para brand dan pemasang iklan (advertiser). IDN Creative lebih fokus pada brand storytelling dan data driven strategy bagi para advertiser agar mendapatkan hasil campaign yang lebih optimal. Tentu saja untuk hasil yang lebih optimal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya penjualan sebuah brand.


Maria Novena Rarahita, selaku pimpinan IDN Creative, tentu mengharapkan agar di setiap campaign yang dijalankan oleh IDN Creative selalu tepat sasaran sehingga semua kebutuhan para client dapat terpenuhi. Bahkan menurut Naomi Silitonga, Campaign Manager IDN Creative, beberapa soft skill berikut dibutuhkan agar campaign berjalan lancar, yaitu:


  • Dapat Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak
  • Menjaga semua komitmen yang ada terhadap timeline sebuah project yang sudah disepakati dengan client
  • Memiliki fleksibilitas dalam pekerjaan tetapi tetap sesuai aturan SOP yang ada.


Dalam menjalankan digital campaign pun, IDN Creative tetap harus menyesuaikan dengan trend yang terjadi saat ini. Tentu saja agar sebuah campaign bisa berjalan efektif dan hasilnya up to date dengan dengan kondisi saat ini. Dalam mengoptimalkan pemasaran secara digital, IDN Creative harus menyesuaikan dari segi kreatif, tone dan gaya bahasa yang digunakan di platform IDN Media.


3. Koordinasi  Tepat dan Cepat 


Sudah pasti kita semua tentu tidak  menginginkan terus berlama-lama hidup dalam bayang-bayang pandemi bukan?  Rasanya Saya sudah bersyukur pandemi sudah mulai berlalu, dan berhasil melaluinya.  Meskipun kita masih tetap harus waspada serta menjaga protokol kesehatan. 


Saat ini setelah pandemi ini berakhir, sudah mulai  banyak diselenggarakan event offline dimana-mana yang menyebabkan brand saling berlomba untuk membuat event bahkan menjadi sponsor dari event offline tersebut. 


Salah satu yang berdampak positif adalah media placement dimana pemasangan event coverage article yang sering dilakukan oleh beberapa brand. Cynthia Dewi Kirana selaku Copy Editor IDN Creative juga mengakui ada banyak perbedaan manakala mengurus event online dan offline. 


Cyhthia mengungkapkan mengurus event offline ternyata membawa tantangan tersendiri, dimana dirinya dan tim harus terus berpacu dengan waktu. Hal ini tentu saja dikarenakan jika penayangan artikel terlalu lama mendapat proses feedback dan approval, maka tentu saja berita tentang event offline tresebut sudah lewat momentumnya. Oleh sebab itu koordinasi yang cepat akan mensukseskan jalannya sebuah campaign. 


4. Posisikan Diri Sebagai Konsumen Ketika Mengeksekusi Campaign


Agar tetap dapat menyesuaikan campaign yang relevan pasca pandemi ini, tentu ada beberapa tips yang dijelaskan oleh Lamtiar Sihombing, Campaign Manager IDN Creative bagaimana menjalankan campaign yang relevan dengan kondisi terkini, antara lain:


Marketers harus bisa memposisikan diri sebagai konsumen


Dalam hal ini marketers memang harus mengetahui apa saja sih yang konsumen inginkan agar brand mereka dikenal oleh masyarakat luas. Hasil akhir dari campaignnya tentu saja brand sangat  meninginkan atau  mendapatkan penjualan maksimal dari produk atau jasa yang dijual. memposisikan diri marketers sebagai konsumen agar bisa menampilkan campaign yang maksimal dan efektif di masyarakat.


Mengenali perubahan perilaku target konsumen terhadap pergantian situasi pasar 


Saat ini pandemi yang mulai berangsur-angsur berjalan pada titik akhir.  Sudah pasti akan mulai terjadi perubahan dalam bentuk campaign. Yang tadinya digital campaign dapat dioptimalisasi, maka ketika pandemi sudah berakhir, maka harus dibarengi dengan offline marketing. IDN Creative sebagai marketers tentu berupaya sebaik mungkin untuk dapat mengkolaborasikan antara digital campaign dan offline marketing agar hasilnya dapat menjangkau lebih banyak audiens lagi. 


Penutup


Demikian ulasan saya  mengenai strategi yang dijalankan oleh IDN Creative dalam menjalankan digital campaign pada masa pasca pandemi. Sudah pasti pada setiap program campaign yang dijalankan memiliki target agar dapat menjangkau audiens masyarakat yang lebih luas lagi.




Diary Masa Lalu dan Masa Kini

No comments




“Dear Deary…

Hari ini aku bahagiaaa banget, karena….”

Ah rasanya kangen banget mengawali kalimat itu ketika menulis buku diary. Namun, sebenarnya saya sudah berhenti menulis diary semenjak SMA. Semenjak buku diary saya dibaca oleh ibu dan dirobek dong. Hiks, alasannya saya tidak belajar dengan sungguh-sungguh dan malah sibuk menulis diary. Hahaha mungkin saya saat itu terlalu lebay menuliskannya. Sehingga membuat ibu saya marah.

Ibu saya tidak tahu dibalik rajinnya saya menulis diary ternyata disitulah bakat saya terasah menjadi seorang Blogger Perempuan. Seperti sahabat terbaik saya kak Alaika Abdullah yang Seorang Narasumber Literasi Digital. Masa depan anak siapa yang tahu ya, saat itu menulis diary, cerpen cinta-cinta an ya karena memang sedang di usia putih abu-abu. Jadi suka ngiri dengan kemajuan literasi saat ini dimana banyak sekali anak-anak yang sudah mampu menerbitkan novel atau antologi. See, menuliskan cinta bukan sesuatu yang salah.

Memang dasarnya saya suka menulis. Setelah tragedi buku diary dirobek lalu saya mengumpulkan uang buat beli buku diary yang tebel dan ada kuncinya. Saya pikir aman, saya menaruhnya di bawah ranjang tempat tidur. Pojokan tertutup yang seharusnya tidak tersentuh. Tapi lagi-lagi saya salah, setelah beberapa bulan berlalu ketahuan ibu lagi dan ibu makin bertambah marah.

Tahu nggak kenapa ibu marah? Saya menuliskan detail kalau saya fall in love sama kakak kelas. Detail apa saja dan bagaimana. Misal hari ini bertemu sekilas pandang lalu hati berdebar-debar. Ataupun saya sedih dan menangis hanya karena melihat si kakak kelas ngerumpi dengan gank-nya. Menurut ibu, di usia saya nggak boleh pacaran, nggak ada manfaatnya. Saya sih nggak pacaran, tapi masalah hati siapa yang bisa melawan… hahaha.

Diary saya disita. Dan isinya diceritakan sama beberapa teman saya dan entah gimana ceritanya sampai si kakak kelas tahu kalau saya naksir. Jujur saya malu dan sempat bersitegang dengan ibu sampai beberapa minggu. Dari situ saya sudah benar-benar berhenti menulis. Padahal coba ditekuni maybe sekarang sudah bisa jadi novelis ya. Ngarepnya sih gitu.

Friendster dan Multiply

Entah di tahun berapa saya mulai mengenal Friendster dan multiply. Awalnya dulu suka iseng nulis di milis-milis gitu. Sampai akhirnya sangat nyaman di Multiply. Di sela-sela waktu menjelang tidur, makan siang atau kapanpun saya menulis dan menulis terus. Memiliki banyak teman dari mana saja sampai berasa punya kakak, adek, keluarga dekat dari blog multiply juga. Tapi sayang nggak dapat job yang menghasilkan cuan disana hehehe.

Multiply itu diary kedua saya. Kadang dalam sehari saya menulis bisa 5-6 kali. Nggak pakai kaidah SEO dan aturan berapa ratus kata gitu. Nulis ya nulis saja, seringnya dulu puisi, daily life, foto masakan, dll. paket lengkap. Dulu saya menulis nggak berfikir tentang etika menulis, aib segala macam tertulis disana. Makanya merasa beruntung sekali multiply almarhum sekarang. Jadi nggak perlu menghapus satu demi satu

www.aisyahdian.my.id

Meski belum launching, namun keinginan memiliki sebuah diary tetap aku inginkan. Ibaratnya memiliki sebuah rumah untuk pulang. Untuk menceritakan segala keluh kesah juga tempat berbagi cerita. Untuk memiliki sebuah rumah tak perlu mahal. Aku sengaja memilih domain my.id agar tak merasa berat memperpanjang biaya tahunannya. 15k pertahun, bahkan lebih mahal daripada buku diary kita kan? Hehehe.

Teman Rasa Saudara, Genggam Erat jangan Lepaskan.

1 comment



Aku masih terdiam, nggak sadar air mataku menetes begitu saja. Ada rasa sesak yang berkecamuk di dalam hati. Salah satu temanku yang seorang Blogger Semarang memutuskan pertemanan denganku. Aku tak habis pikir. Meski bukan putus resmi pakai surat atau kata-kata klise “Kita Putus ya, aku mau fokus ngeblog nih. Akhir-akhir ini jobku sudah mulai banyak” Namun aku tahu dia sudah mulai berubah.

Dulu meski kami berjauhan, terpisahkan oleh jarak apalagi Rumah di Balikpapan - Dan dia di Grand City Balikpapan eh Semarang dink. namun kami hampir setiap hari saling curcol di WAG. Aku yang terbiasa ceroboh ini suka diingatkan olehnya yang merupakan Blogger Kesehatan. Apalagi di masa pandemi kemarin. Isi chat panjaaang banget hanya mengingatkan bagaimana cuci tangan yang benar, memasak yang bergizi dan melarangoverthingking agar imun di tubuhku kuat.

Ah, aku rindu saat - saat itu. Aku rindu diperhatikan oleh teman, sahabat rasa saudara kandung lain ibu itu. Ku scrool lagi sosmednya. Banyak foto-foto dengan teman-teman satu komunitas yang di uploadnya. Yes, setelah pandemi berakhir kini kegiatan offline mulai hadir dimana-mana.

Ah, aku cemburu.

Tapi apa iya sedemikian cemburunya aku sama teman-teman yang lebih nyata ketimbang sama aku. Tapi bukankah aku juga nyata? Kubuka kembali album foto-foto traveling bersama kami di Bali 5 tahun yang lalu. Ternyata memang sudah selama itu aku tidak lagi bersua. Wajar kalau rasa sayangnya mulai luntur.

Eh ini ngomong apaan sih? kog jadi salah arah begini. Lalu aku berfikir ulang, flashback apa iya aku yang salah? Apa iya aku terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya tak seharusnya aku fikirkan. Aku hanya sedikit cemburu karena tak ingin kehilangan. Namun mungkin aku salah mengucapkannya sehingga membuat pertemanan kami jadi renggang.

Namun bertahan begini bukanlah sebuah solusi. Kami saling diam-diaman. Biasanya sebagai sesama blogger kami adalah teman yang asyik. Bicarain suatu job dari A-Z, membedah artikel ketika saling ikutan lomba atau bahkan saling berbagi info tentang skincare maupun kuliner yang ada.  Lalu ketika dia berubah semua terasa garing. Jadi meskipun aku sebenarnya rada gengsi, aku mau kog minta maaf duluan.  Berharap semua kembali lagi seperti sedia kala.




Kalau bingung bagaimana caranya agar teman yang berubah kembali sayang pada kita

1.       kirimin bucket bunga

Cewek, siapapun itu ketika sedang marah biasanya hanya emosi saja. Semarah apapun biasanya kalau melihat bucket bunga akan menjadi senang. Nah kalau aku sih bicara realistis. Bucket bunga itu mahal dan akan layu sebelum seminggu. Jadi mending kirimin bunga artificial yang cantik. Percayalah selain bisa buat hiasan di rumah, ruang tamu ataupun kamar juga bisa dipakai property foto ataupun bikin video. Blogger mah gitu apa-apa dipakai buat property. Kamu juga kan?

2.       Kirimin kue/chocolate yang manis-manis

Cewek kalau marah pasti akan reda dengan kue ataupun chocolate yang manis. Jangan lupa Kasih ucapan permintaan maaf juga ya.  Biar marahnya hilang.

3.       Beri Hadiah Impiannya

Sebagai bestie yang bertahun-tahun bersama dan saling mengenal pasti tahu dong kalau temannya pengen apa gitu? Yuks beliin misal pengen tas Hermes atau  sepatu YSL ya sudah, beliin aja. Eh itu sih keinginanku hehehe.

4.       Saling Silaturahim

Kalau kangen ketemu yuk. Obati kerinduan dengan saling mengunjungi, atau bertemu dimana gitu untuk traveling bareng gitu. Jadi liburan bareng teman begini selain bisa mempererat lagi pertemanan yang agak merenggang juga bisa membuat saling mengenal lagi. Rasa kebersamaan gitu bisa kembali hadir dan kuat lho.

 

Self Talk, Andai Punya Rumah di Grand City Balikpapan

No comments

 



Dulu saya sering berbicara pada diri sendiri andai saja memiliki Rumah di Balikpapan. Tentu hidup akan terasa lebih sempurna. Nggak muluk-muluk juga sih sebenarnya keinginan tinggal di Kawasan Grand City Balikpapan ini. sebab fasilitas yang ada begitu lengkap. Tentu Kebahagiaan dalam diri sendiri akan kita dapatkan kalau goal dalam hidup kita dapat tercapai bukan?

Sebagai seorang perempuan yang sudah belasan tahun menikah, hidup berdampingan dengan keluarga besar suami tentu tidak selalu berjalan mulus bukan? Gesekan demi gesekan seolah menjadi bumbu penyedapnya.

Saya sering bertanya-tanya, ini kah hidup yang saya cari?

Ini kah rasa kebahagiaan dalam rumah tangga yang sebenarnya?

Lalu saya berkaca. Menatap nanar ke depan. Yah usia tak lagi muda, wajah mulai tumbuh wringkle. And hei, berat badanku bertambah entah puluhan kilo. Please, kembalikan masa mudaku. Kembalikan aku ke masa-masa dimana aku bisa bebas kemana saja langkahku pergi. Tertawa Bahagia bersama teman-temanku.

Lalu sepi.. hening. Dan disini lagi aku sendiri.

Dalam satu kesempatan, aku mencoba pillow talk dengan soulmateku yang sudah 15 an tahun menjadi partner in crime, hahaha percayalah kami sering bertengkar layaknya tom and jerry, jadi ya kadang-kadang aku susah romantic-romantisan. Sudah hidup bersama belasan tahun gitu kadang ya bukan lagi cinta-cintaan mulu sih. lebih sayang kaya ke sahabat, bestie atau kakak gitu. Aih padahal usia juga lebih tua’an aku 2 minggu.

Tapi biarpun nggak romantis dengan memanggil cinta dalam sehari 10 kali, video call sehari 6 kali. Tapi kami tetep saling care. Sedikit, tapi intens itu yang penting bukan? Jadi dalam hidup berumah tangga yang terpenting tak ada kekerasan verbal. Karena walaupun hanya verbal pasti sangat nyesek di ulu hati. Jadi sebenarnya itu adalah tanda-tanda awal KDRT pada wanita yang harus diwaspadai saat ini.

Jangan sampai sudah sampai tahap memukul, menjambak, menampar dll yang merugikan Wanita baru sadar. Sayangnya ketika tersadar keadaan tak semudah itu dibalikan. Bagiku bodoh saja seorang istri yang masih mau bertahan dalam rumah tangga setelah menerima kekerasan kdrt. Please bumi Allah itu luas. Laki-laki diluar sana masih banyak. kamu nggak akan bisa lepas dari massalahmu kalau kamu tidak melepaskan diri.

Berharap Allah membukakan pintu hati suami psiko itu lambat. Coba sekali-kali mandiri, nggak merepotkan Allah terus dengan berdoa yang tak penting. Kalau suami sayang, pasti tak akan berbuat kasar kan? Apalagi kalau itu sudah menjadi sikap dan wataknya. Dah lah.

“If we never try,

How will we know

Baby, how far this thing could go?”

Self talk itu penting. Mengkurasi diri sendiri sangat penting. Namun berbicara mengenai masalah diri kita terhadap orang terdekat kita juga penting. Karena kadang apa yang menurut kita susah, ternyata setelah dibicarakan berdua malah terkadang mendapatkan solusi terbaik yang tidak disangka-sangka. 

Seperti aku yang susah diet sebenarnya karena aku sangat suka wisata kuliner. Namun setelah aku berbicara, suami malah menjadi rem yang terbaik. Mengingatkan ketika ingin memesan minuman soda, menghindarkan dari berbagai makanan berlemak dan mengajak setiap pagi olah raga. Kalau sudah begitu rutin dan teratur. Body goalku semoga lebih cepat tercapai. Apalagi kalau cita-cita tinggal di Grand City Balikpapan ini dapat tercapai tentu akan lebih Bahagia lagi.

Melatih kemampuan Komunikasi

No comments

 



Saya adalah seorang blogger seperti Rani Noona. Namun perbedaannya adalah saya kurang bisa berkomunikasi yang baik di depan umum. Demam panggung istilahnya kalau dibilang oleh teman-teman yang lain. Saya lebih suka bersembunyi di balik kata saya lebih pintar mengurai kata-kata lewat tulisan, jadi saya nggak perlu pintar bicara di depan.

Yes, setiap orang tentu memiliki nilai plus dan minusnya. Karena tentu saja tak ada manusia yang terlahir sempurna bukan? Disitu saya sering menulis jurnal syukur setiap harinya apabila saya kadang agak merasa sedang kurang bersyukur.

Namun saya tahu, saya tidak mungkin berlama-lama pada zona nyaman dan mengatakan 1001 alasan yang sama setiap kali ada event untuk tampil di depan bukan?

Belajar dari rekan Blogger yang pintar cas cis cus.

Menjadi seorang blogger membuat saya berfikir ulang, bahwa skill komunikasi memang sangat penting adanya. Entah berapa banyak rekan blogger yang kini menjadi pembicara. Baik sebagai moderator, mc, maupun sebagai penyampai materi dalam sebuah webinar.

Percayalah saya juga sangat iri memiliki kemampuan tersebut karena awalnya itu adalah seorang pemalu yang kadang juga malu-maluin. Namun seiring waktu saya belajar terus belajar, kini sudah sangat lebih baik daripada dulu. Pegang mic saja gemetar, nervous, blank mau ngomong apa di depan.

Padahal penyebab utamanya termasuk hal yang sangat simple. Saya adalah orang yang jarang bersosialisasi. Setiap hari saya terus menerus berada di dalam rumah. Terlebih saya sendirian di dalam rumah apabila suami berangkat kerja. Jadinya saya benar-benar menjadi sosok autis dan penyendiri.

Bisa karena Terpaksa

Dalam hal meningkatkan skill kemampuan ini tentu saja praktek menempati posisi yang terpenting dan utama. Saya juga tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dong.  Meski sebelumnya awalnya sempat merasa terpaksa. Saya yang biasanya hanya duduk di pojokan sembari menikmati berbagai kue-kue yang menggoda selera tetiba dipaksa untuk berganti tempat duduk di depan.

Jadi ceritanya adalah satu teman yang biasa bertugas  menjadi pembawa acaranya berhalangan hadir sementara saya yang paling muda disana mau nggak mau yang kebagian tugas menggantikannya. Namun ini amazing ternyata saya baik-baik saja. Yang awalnya gemetaran ternyata nggak semenakutkan itu. Jadi kini apabila datang suatu kesempatan seperti di kajian mingguan ibu-ibu di dasawisma sudah pasti saya membuang jauh-jauh rasa malu itu. Apalagi rata-rata angggotanya toh saling mengenal, salah-salah sedikit its okey.

Rajin Membuat Konten di Sosmed

Salah satu keuntungan sebagai seorang content creator adalah terbiasa berbicara di depan camera. Meski awalnya itu juga sama susahnya. Percayalah bagi orang baru saja nyemplung dalam dunia ini membuat konten bukanlah hal yang mudah. Dalam beberapa menit entah berapa puluh kali take, apalagi kalau sudah berhubungan dengan job yang memang harus lengkap setiap kata yang diucapkan.

Tapi seiring dengan waktu semua akan menjadi mudah. Jam terbang kian tinggi maka kemampuan komunikasi kita akan terasa banget perbedaannya. Bagaimana ketika kita harus membuat video yang real. Bagaimana caranya kita membuat video untuk menjelaskan bagaimana cara kerjanya suatu produk.  Oleh sebab itulah kita harus benar-benar melatih kemampuan komunikasi kita.

Semakin kesini semakin kita sadar bahwa kemampuan komunikasi memang harus terus diasah agar kita bisa menaiki step demi step tangga  dalam hidup kita.

 

 

 

 

Travel Blogger, Hobi yang Mengubah Hal Kecil Menjadi Besar

1 comment

 



Dalam hidup saya sebelumnya tidak pernah berfikir bisa menginjakkan kaki pada tahap ini. Nggak, bermimpipun tidak. Dari hobi yang saya paksa tekuni hingga menjadikan saya seseorang yang dipanggil  mbak Travel Blogger.

Yah, saya menyebutnya hobi yang saya paksa tekuni, karena kalau boleh jujur. Hobi utama saya adalah makan, tidur serta nonton drakor. Dulu hari-hari saya selalu marathon nonton drama korea, drama China, drama Jepang dan drama Thailand. Mana sempat lagi saya mau menulis yang apik sebagai seorang blogger.

Tapi apakah saya akan terus menerus menjadi orang yang tak berguna begitu? Saya harus ada deadline, sudah saatnya menghapus aneka aplikasi menonton yang tiada matinya itu. Tak perduli masih memiliki voucher langganan tahunan. It”s time to move on.

Ada setumpuk buku yang belum saya baca beberapa bulan terakhir, cita-cita saya sebagai book reviewer bisa amblas kalau tidak segera direalisasikan. Mari segera berbenah,  dari hal yang kecil dulu agar dampak besarnya bisa dipetik beberapa tahun kemudian.

Hal-hal kecil yang bisa dilakukan oleh seorang Blogger

Kalian percaya tidak, kalau kita bertekad berubah kearah yang lebih baik maka semesta seolah mengaminkannya? Semua jalan tiba-tiba menjadi mudah. Tak ada lagi kerikil tajam yang membuat kita terjatuh. Kalaupun ada sedikit halangan ya anggap saja angin lalu karena itu tidak akan mampu menumbangkan kita.

1.Menulis

Tugas utama seorang blogger ya menulis. Menulis kejadian sehari-hari ataupun topik yang ditentukan apabila terlibat dalam suatu project tertentu. Awalnya susah sih. sudah pasti , saya tahu banget kog bagaimana susahnya mengembangkan suatu topik tulisan.

Menulis 500 kata itu, kalau bagi blogger yang jam terbangnya sudah tinggi seperti memejamkan mata saja. Namun bagi saya yang dulu masih belajar menulis, 500 kata baru bisa saya selesaikan setelah 3-5 hari kerja. Ada yang samaan dengan saya?

Namun kemampuan menulis ini apabila tidak dipaksa akan sulit berkembang. Tulisan terasa kaku, boro-boro deh mau memenangkan suatu perlombaan, dibaca saja terasa krik-kriik-kriiiik, asli garing banget. Namun setelah sekian lama saya belajar menulis, publish di blog, kemampuan menulis saya termasuk yang lumayan berkembang pesat.

Tahun kemarin saya bahkan dipercaya oleh teman-teman Penulis Balikpapan untuk menuliskan salah satu buku biografi di Balikpapan. Andai saja saya belum menjadi seorang blogger, kesempatan sebagus itu belum tentu hadir menyapa saya.  

2. Memajukan Wisata Daerah

Dalam hidup ini kita tidak perlu melulu perduli dengan yang namanya cuan. Percayalah kalau kita melakukannya dengan ikhlas, tiba-tiba kita malah mendapatkan rezeki yang tidak kita sangka-sangka. Sebagai seorang travel blogger sudah pasti yang saya lakukan adalah menulis tentang wisata di daerah saya baik di blog maupun social media. Nggak ada yang membayar tak mengapa, anggap saja itu semacam alat buat mengasah kemampuan. Semakin banyak menulis, maka tulisan kita akan semakin baik. Ingat nggak dengan kata-kata kalau ingin menjadi seseorang yang profesional dalam suatu bidang tertentu maka minimal habiskan waktu 10.000 jam untuk mempelajarinya.

Awalnya karena saya sedih ketika searching di Google dan ternyata belum banyak artikel yang menulis tentang wisata daerah saya. Ada sih, tapi rata-rata hanya dari berbagai travel agent serta artikelnya kurang detail menuliskannya.

Sebagai seorang puteri daerah entah mengapa itu menjadi kerisauan yang harus saya lakukan. Sudah saatnya saya melakukan hal yang sesuai dengan passion saya nih. Karena saya blogger saya wajib menuliskannya di blog saya.

Saya  memulainya dengan berwisata ke tempat-tempat di sekitar tempat tingga. Sekalian liburan bareng misua di hari minggu saya berusaha mengambil foto serta videonya agar ketika menuliskannya di blog saya dapat dengan feelnya.

Hingga suatu waktu, ada beberapa kali lomba tiktok serta reels Instagram saya sudah ada bahannya. Begitu juga dengan lomba menulis tempat wisata dari Ekraf Balikpapan, saya sudah punya foto-foto serta draft artikelnya. Meski tak mendapatkan juara utama, saya berhasil mendapatkan juara ketiga. Bagi saya itu suatu kemajuan, mengingat saya baru saja amenginjakan kaki di dunia blogger ini. dan ternyata  semua terasa lebih mudah ketika kita melakukannya dengan ikhlas ya.

Travel Blogger Balikpapan

No comments

 


Menjadi seorang blogger sebenarnya bukan sesuatu yang baru bagi diriku. Begitu juga sahabat terbaikku kak Fiona yang merupakan seorang Blogger Lamongan yang sudah lama malang melintang di dunia ini. Well menjadi seorang blogger memang terkadang identik dengan sebutan daerah. Seperti aku yang suka membranding diriku seorang Blogger Balikpapan.

Kenapa? Percayalah ini berhubungan dengan Cuan.

Yes Cuan. Jadi menurutku merupakan suatu hal yang benar ketika membranding dirimu seorang blogger daerah. Ada kalanya sebuah brand membutuhkan promosi produknya, sementara yang dibidik adalah daerah tersebut. 

Jadi akan mudah ketika brand search  misalnya “Blogger Balikpapan” ataupun “Travel Blogger Balikpapan” yang keluar adalah nama blog kita.

Sudah pasti tawaran kerja sama akan lebih dulu menghampiri email kita. Apalagi kalau blog kita lengkap banget dengan segala macam sosmed yang mendukung. Sudah pasti kita menjadi orang nomer satu yang duluan mendapatkan kesempatan. Gimana? Masih enggan membranding diri kita menjadi seorang Blogger daerah?

Blogger, apa sih itu?

Bicara dunia blogging memang menyenangkan ya, apalagi kalau dengan orang yang satu circle. Nggak akan habis topik yang dibahas. Mulai dari champaign, blogger terbaik, pic terkeren, komunitas yang saling mengayomi hingga masalah SEO. Dan semuanya itu mengalir begitu saja ketika bertemu dengan sesama blogger.

Namun apa jadinya kalau bertemu dengan emak-emak kuno. Percayalah bahkan sahabat baikmu, teman pengajianmu, bahkan saudara terdekatmu masih akan mengerenyitkan dahinya saat kamu bilang kamu adalah seorang blogger.

Jadi mau bagaimana ya, kehidupan blogger dan emak-emak itu kadang seperti berada di dunia yang berbeda sih. okey, mereka paham sosmed. Tapi fungsi sosmed mereka hanya untuk sekedar menyimpan foto, update status meski sebagian sudah mulai paham untuk tidak mengeluh, curhat masalah pribadi. Namun keseharian mereka lebih banyak ke dunia real.

Sementara bagi blogger waktu adalah sangat berharga, ketimbang ngerumpi di pojokan tukang sayur akan lebih produktif jika menuliskannya di draft word. Suatu saat bisa dipoles menjadi sebuah konten.

Blogger vs Youtuber

Tak ada yang salah jika orang lain mungkin agak memandang sebelah mata profesi blogger.

Bahkan teman-teman aku yang mengaku seorang youtuber, content creator, selebgram, influencer serta tiktokers yang sudah mendapatkan uang jutaan dari penghasilan di internetpun masih awam dengan dunia blogger.

Serius loe jadi blogger? Hari gini? Apa nggak lebih baik kamu cepat-cepat membuat sebuah channel agar cepat di monetasi daripada menulis nggak jelas begitu. Dan aku langsung menoleh. Sumpeh yang bilang begini adalah seorang youtubers dengan subscriber di bawah aku.

Trus aku langsung jawab, aku nggak buang-buang waktu dengan menulis yang tidak jelas kog. Aku juga punya channel meski kontennya tidak banyak, namun sesekali waktu aku mengisinya. Soalnya pekerjaanku sebagai seorang blogger juga beragam. Mulai foto produk, mereview, membuat video pendek, reels, tiktok. Follower instagramku juga diatas 25k. Gini-gini sudah termasuk content creator juga kan? Jawabku rada esmosi aslinya hehehe.

Justru aku bersyukur banget dengan menjadi seorang blogger aku mendapatkan kesempatan bergerak lebih cepat ketimbang jika aku memulai karir menjadi seorang content creator yang murni hanya dari sosmed saja. 

Please, aku cukup tahu diri kalau kecantikanku di bawah rata-rata. Sementara dari blog aku mendapatkan kesempatan mereview produk dalam bentuk tulisan, sehingga setelah itu aku masih bisa mereviewnya di channel youtube dan sosmedku yang lain