Ketika Memutuskan Harus Bercerai

No comments

 



Memiliki  pasangan hidup, terkadang bukan berarti bersama untuk selamanya. Dalam 2 bulan ini aku mendapatkan kabar lima orang sahabat aku berpisah dengan suami mereka. Bukan hanya karena sudah tak cinta lagi, namun karena takdir memang memutuskan harus berpisah. Oh ya, yang satu lagi bukan karena bercerai ya melainkan suaminya meninggal.

Jujurly, aku tahu ini bukanlah hal yang mudah bagi mereka. Bahkan ada yang sampai pergi Konsultasi Psikiater. I know tekanan batinnya memang tidak main-main ya. Berpisah dengan belahan jiwa itu. Kebayang hidup bersama pagi-siang-sore-malam selama bertahun-tahun lalu berujung perpisahan.  Namun ketika beban di hati rasanya tak bisa lagi ditahan, yang harus kamu lakukan adalah pergi Cek Kesehatan Mental kamu. Tak perlu ragu dan merasa tabu. Hal itu lebih baik dilakukan daripada dipendam sendiri

Ketika Memutuskan Harus Bercerai

Pernikahan bukanlah sebuah cerita dongeng yang selalu diawali dan berakhir dengan bahagia dan happy ending. Kenyataannya, akan ada moment yang menyebabkan kamu berpikir “Apa ini tandanya saya harus cerai, ya?”

Ketika pernikahan tidak lagi punya tujuan hidup sejalan, kamu tidak lagi merasa bahagia, lantas untuk apa masih bersama? Setiap orang berhak hidup bahagia, baik sendiri maupun bersama pasangan. Jika secara fisik dan mental tidak lagi kuat untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, bercerai bisa menjadi salah satu jalan yang ditempuh.

Memutuskan berpisah memang bukanlah hal mudah. Saat memutuskan bercerai, tidak akan ada lagi  kesempatan untuk kembali. Pikirkan matang-matang segala jenis risikonya, terlebih jika sudah ada kehadiran anak dalam pernikahan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Bercerai?

Kamut ahu, pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh dirimu sendiri. Masih kuat untuk bertahan, berjuang  demi keutuhan rumah tangga atau justru merasa inilag waktu yang tepat untuk mengakhiri. Hal ini tergantung pada apa yang terjadi dalam pernikahanmu.

1. Mengalami Kekerasan Fisik

Kehidupan rumah tangga seharusnya dilandasi kasih sayang dan cinta. Saling pengertian dan mengalah adalah salah satu kunci langgengnya pernikahan.

Namun Jika rasa ini telah tergantikan dengan benci, apalagi kamu menjadi sasaran kekerasan pasangan, maka ini sinyal kuat kamu harus melepaskan diri.

2. Tidak Ada Solusi Konflik

Perceraian terjadi bukan saja karena komunikasi yang buruk, tapi bisa terjadi karena banyaknya konflik atau masalah yang tidak diselesaikan dalam rumah tangga. Kalau sudah begini, salah satu atau bahkan kedua orang dalam pernikahan tersebut bisa sampai ke tahap rasa putus asa. Jangan salah, terkadang konflik keluarga besar juga bisa mejadi pemicu. Misalnya tidak cocok dengan mama mertua, ataupun saudara ipar.

3. Tak Lagi Ada Hasrat Berhubungan Intim

Hubungan intim atau seksual bukanlah sekadar penyalur kebutuhan biologis semata. Berhubungan seksual merupakan cara untuk mengekspresikan kasih sayang dan memperkuat ikatan emosional antara suami istri. Ketika kamu sudah lama tidak berhubungan seks karena tidak adanya hasrat, ini bisa jadi tanda untuk memutuskan kapan harus bercerai.

4. Tidak Ada Ketertarikan Emosional

Pada awal  menikah dulu, ketertarikan emosional sudah pasti sangat kuat,bukan? kamu selalu ingin bertemu, berkomunikasi, bahkan berbagi segala hal hidup dengan pasangan. Sejatinya, keterlibatan emosional adalah hal penting agar kita selalu merasa dekat dan bahkan menjadi bekal untuk dapat melanjutkan hidup bersama pasangan hingga akhir hayat.

Namun Apabila faktor ini sudah tak lagi dirasakan, mungkin ini adalah tanda harus segera bercerai sebelum pernikahan semakin membebani diri.

 

 

No comments